Pohon palem adalah tanaman yang termasuk dalam famili Arecaceae. Pohon ini dikenal dengan batang yang tegak dan biasanya tidak bercabang pada bagian batang utamanya.
Daun palem umumnya berbentuk pinnate, yaitu seperti bulu ayam, dengan pelepah-pelepah daun yang menjari dari batang utama.
Ada banyak jenis pohon palem yang tersebar di seluruh dunia, dan sebagian besar tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
Indonesia memiliki beragam jenis pohon palem yang tumbuh di berbagai wilayahnya.
Jenis Pohon Palem : palem bambu • palem botol • palem ekor ikan • palem ekor tupai • palem jelly • palem jenggot • palem jepang • palem kipas • palem bismarkia • palem kuning • palem merah • palem nolina • palem pandan bali • palem paris • palem kenari • palem sikas • palem segitiga • palem putri • palem phoenix.
Berikut ini penjelasan jenis jenis pohon palem secara detailnya.
1. Palem Bambu
Palem bambu sering ditemukan di halaman rumah atau area perkantoran. Foliage dari tanaman ini memiliki pola pertumbuhan yang cantik dan kuat, mirip dengan telapak tangan.
Jenis pohon palem ini sangat sesuai untuk ditanam di dalam ruangan karena mampu bertahan dengan tingkat pencahayaan yang minim.
Meskipun demikian, tanaman ini juga dapat tumbuh dengan baik ketika terkena sinar matahari langsung. Sebagian orang menyebut pohon palem bambu sebagai palem komodor.
2. Palem Botol
Hyophorbe lagenicaulis, atau yang umum dikenal sebagai palem botol, Bottle Palm, atau Palmiste Gargoulette, merupakan anggota palem yang sering dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah. T
anaman ini berasal dari Mauritius, khususnya dari Round Island.
Palem ini memiliki ciri khas yang istimewa karena batangnya berbentuk membulat seperti botol. Tinggi palem botol relatif rendah dan pertumbuhannya tergolong lambat.
3. Palem Ekor Ikan
Palm Ekor Ikan adalah jenis tanaman palem yang tumbuh dalam kelompok. Ketinggian pohon ini dapat mencapai 6-8 meter, dan panjang daunnya dapat mencapai 3 meter.
Daunnya yang berwarna hijau muda memiliki bentuk mirip sirip dan ekor ikan.
Pertumbuhan palm ini dapat cepat terjadi di area yang terkena sinar matahari penuh atau sebagian teduh.
4. Palem Ekor Tupai
Dalam hal fisik, palem ekor tupai sering ditanam dan dimanfaatkan sebagai pembatas jalan.
Daun palem ekor tupai memiliki panjang mencapai 3 m, termasuk pelepahnya, dengan anak daun yang sempit tumbuh mengelilingi ibu tangkai daun, memberikan kesan mirip “ekor tupai”.
Tinggi tanaman palem ekor tupai bisa mencapai 10 m, memiliki batang kelabu dengan ruas-ruas yang terlihat.
Tanaman ini menghasilkan bunga jantan dan bunga betina pada tangkai yang terpisah.
Buah yang dihasilkan relatif besar dan berjumlah banyak, dengan diameter mencapai 4 cm, berwarna hijau saat belum sepenuhnya matang, dan berubah menjadi merah jingga ketika sudah matang sepenuhnya.
5. Palem Jeli (Pindo Palm, Palem Jelly).
Dari dataran pesisir, hutan, dan sabana Cerrado di Brasil, Uruguay, dan Argentina, pohon palem pindo memiliki mahkota yang berbulu biru kehijauan dan menunjukkan ketangguhannya.
Sebagai pohon palem keras, pindo tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh atau sebagian teduh.
Batangnya yang tebal dan berat, bersama dengan daun yang kokoh dan runcing, menunjukkan kekuatan yang membuatnya tahan terhadap patah. Akarnya mampu menembus tanah liat dan pasir.
Pohon pindo diserbuki melalui angin dan serangga.
6. Palem Jenggot
Palem jenggot (Coccothrinax crinita) adalah tanaman langka yang berasal dari Kuba, Kepulauan Karibia.
Tanaman ini dinamai demikian karena memiliki serat berwarna putih keemasan yang menyerupai jenggot manusia, tergantung dari batangnya.
Ciri khas palem jenggot melibatkan daun yang membentuk kipas, dengan kemampuan pertumbuhan batang hingga 10 meter.
Batang ini memiliki diameter antara 8 hingga 20 cm, dan tanaman ini juga menghasilkan bunga-bunga kecil berwarna kuning muda.
7. Palem Jepang
Palem ini memiliki batang yang tegak dengan tinggi rata-rata 4-5 meter.
Daunnya berbentuk sirip dengan anak-anak daun yang muncul berpasangan, dan ujung anak daunnya memiliki tepi bergelombang.
Pelepah daun membentuk seludang yang terkumpul. Bunga-bunganya tumbuh dalam malai, menggantung, dan tersusun berpasang-pasangan, sementara buahnya memiliki bentuk lonjong.
8. Palem Kipas
Palem kipas, yang termasuk dalam ordo Arecales dengan keluarga Livistona, memiliki beberapa sinonim seperti Chamaerops biroo, Latania chinensis, Livistona japonica, Saribus chinensis, dan sebagainya.
Dari segi morfologi, karakteristik palem ini memang cukup unik. Mereka diklasifikasikan sebagai pohon berukuran sedang dengan batang yang singkat namun sangat rimbun.
Daunnya memiliki bentuk setengah lingkaran dengan lebar antara 30 hingga 50 cm.
Jenis perkecambahan pada palem kipas ini adalah hipogeal, memungkinkannya untuk menghasilkan kotiledon dan epikotil dari bijinya.
Secara umum, palem kipas atau Kipas Cina umumnya dapat mencapai tinggi 9 – 15 meter. Daunnya berkembang secara terbuka, membentuk struktur mirip kipas, dengan lebar bentangan mencapai 4 meter.
9. Palem Bismarkia
Palem bismarkia termasuk dalam jenis palem yang memiliki bentuk lebar dan ukurannya yang cukup besar. Batang pohon palem bismarkia biasanya memiliki tinggi sekitar 2 meter.
Daun palem bismarkia memiliki ukuran yang sangat lebar dan besar, membentuk pola seperti payung.
Keunikan dari palem bismarkia terletak pada warna pohonnya, yang mulai dari pangkal hingga ujung daunnya memiliki warna hijau silver yang lebar.
Hal ini tentu saja sangat istimewa karena sebagian besar tanaman atau pohon cenderung memiliki warna hijau muda atau tua.
Tetapi palem bismarkia menghasilkan warna yang tidak biasa untuk sejenis pohon, yaitu silver.
10. Palem Kuning
Palem kuning (Dypsis lutescens) merupakan tanaman hias yang sering ditemui di halaman.
Tanaman ini termasuk dalam keluarga pinang-pinangan (Arecaceae) dan berasal dari Madagaskar, namun kini populasi aslinya di tempat asalnya mengalami ancaman.
Tanaman ini mampu mencapai ketinggian maksimum 6 meter, walaupun dalam kebanyakan kebun biasanya ditanam hingga mencapai ketinggian 3 meter untuk tujuan estetika.
Seperti jenis palem lainnya, daunnya tersusun secara majemuk dan bersirip. Helai daunnya berwarna hijau terang, cenderung ke arah kuning (sehingga disebut sebagai palem kuning).
Pelepah daun yang cukup panjang meliputi batang yang beruas-ruas. Jumlah lembar daun anak berkisar antara 80 hingga 100 lembar.
11. Palem Merah
Palem merah (Cyrtostachys renda) adalah tanaman hias yang populer di taman rumah. Nama “merah” diberikan karena pelepah daunnya memiliki warna merah yang intens.
Saat ini, palem merah termasuk dalam kategori tanaman yang langka karena eksploitasi yang besar terjadi di hutan Sumatra dan Malaya, tempat asalnya.
Tanaman ini memerlukan paparan sinar matahari penuh dan suhu di kisaran 25-33 °C.
Ada variasi yang kini diakui sebagai varietas, yang sebelumnya dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume). Palm merah juga diakui sebagai flora maskot Provinsi Jambi.
Palem ini dapat tumbuh hingga ketinggian 16 meter dan membentuk rumpun. Pembibitan palem merah dapat dilakukan melalui biji atau pemisahan anakan.
Biji palem merah memerlukan waktu 4 hingga 6 bulan untuk berkecambah.
12. Palem Nolina
Nolina, juga dikenal sebagai molina atau kuncir kuda, memiliki batang tunggal. Beaucarnea recurvata, atau yang dikenal sebagai nolina, merupakan tanaman hias daun yang sangat unik.
Terdapat dua keunikan utama pada nolina, yaitu bentuk daun yang menyerupai kuncir kuda, sehingga dikenal sebagai ponytail palm di luar negeri, dan bonggol batang yang besar yang sering disebut sebagai elephant’s foot atau kaki gajah, juga dikenal sebagai bottle palm.
Pertama kali ditemukan di Mexico pada tahun 1870 oleh seorang berkebangsaan Prancis, nolina mulai menyebar ke Eropa sebagai tanaman hias dan kini tersebar luas di seluruh dunia.
Nolina tertua yang masih ada saat ini berusia 350 tahun dan terletak di Meksiko.
Nolina berasal dari famili Asparagaceae dan diyakini berasal dari Meksiko, tempat penemuan pertamanya.
Meskipun disebut sebagai ponytail palm, nolina tidak memiliki keterkaitan dengan tanaman palem sejati dan tidak termasuk dalam suku Arecaceae.
Nolina sering ditanam baik sebagai tanaman hias indoor maupun outdoor.
Perlu diingat untuk tidak memberikan terlalu banyak air, karena nolina tidak menyukai kelebihan air, terutama jika tanahnya menjadi terlalu lembab menyerupai lumpur.
Bonggol pada batang berfungsi sebagai wadah yang besar untuk menyimpan air.
13. Palem Pandan Bali
Nama ilmiahnya adalah Cordyline australis, bibitnya diperoleh melalui stek batang. Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada dataran rendah hingga tinggi, dengan toleransi terhadap suhu panas maupun dingin.
Untuk sinar matahari, tanaman ini membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari. Jika ditanam dalam pot, disarankan menggunakan pot dengan diameter 20-30 cm, dan media tanam yang ideal adalah tanah humus atau tanah kompos.
Penyiraman sebaiknya dilakukan hanya ketika media tanam sudah kering, karena tanaman ini tidak membutuhkan banyak air.
Saat dikirim, tanaman memiliki ukuran sekitar 20-40 cm, dan ketika tumbuh besar, tingginya diperkirakan mencapai kurang lebih 300 cm.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan sekitar setiap 30 hari dengan menggunakan pupuk NPK Daun.
14. Palem Paris
Palem paris, suatu jenis rotan kecil dengan batang yang tidak terlalu tebal, belum sepenuhnya dikenal oleh masyarakat.
Tumbuhan ini tumbuh merambat atau merumpun dengan tinggi batang mencapai 3 meter dan garis tengah sekitar 2 cm.
Daunnya berbentuk sirip, melengkung, berwarna hijau gelap, dengan anak-anak daun yang saling merapat, dan tepi daun yang berbulu halus, menambah daya tarik bentuknya.
Oleh karena itu, palem paris memiliki potensi sebagai tanaman hias. Perbungaannya memiliki panjang sekitar 0,5 meter dan buahnya berbentuk bulat bersisik, berwarna hijau kekuningan.
Terdapat varietas palem paris, yang dikenal di Semenanjung Malaya sebagai C. ciliaris Bl. var. peninsularis Furtado, dan saat ini dianggap sebagai sinonim dari rotan gunung (Calamus exilis).
Penelitian mengenai varietas palem paris telah ada sejak zaman Beccari pada tahun 1913. Beccari menyelidiki spesimen palem paris di Herbarium Bogoriensis yang diperoleh oleh Pieter Willem Korthals dari Sumatra.
Beberapa spesimen steril yang diberi label oleh Carl Ludwig Blume sebagai Calamus ciliaris, sedangkan spesimen lain dari Sumatra dianggap oleh Beccari sebagai varietas atau jenis yang berbeda dari palem paris.
15. Palem Kenari
Palem Kenari, yang memiliki nama ilmiah Phoenix canariensis, memiliki ciri fisik dan karakter tumbuh yang hampir serupa dengan tanaman kurma.
Pohon ini sering dijadikan tanaman hias untuk memberikan kesan mewah dan menyegarkan lingkungan. Terdapat dua varietas Palem Kenari yang umum ditemui, yakni jenis robusta dan silvertis.
Varian robusta memiliki batang dan daun dengan nuansa kekuningan, sementara silvertis memiliki warna silver.
Kedua varietas ini dapat tumbuh dengan tinggi batang mencapai 5 meter dan panjang daun mencapai 8 meter.
16. Palem Sikas
Palem Sikas adalah varietas pohon palem yang ditandai oleh daunnya yang sangat tajam dan berwarna hijau gelap.
Pohon ini memiliki batang yang kasar dan berselimut lapisan. Proses perkembangbiakan Palem Sikas dapat dilakukan melalui cara generatif dengan biji atau vegetatif melalui pembibitan anakan.
Harga yang disebutkan termasuk biaya penanaman dan pemeliharaan selama 3 bulan.
Tanaman sikas (Cycas sp.), yang sering disebut sebagai mawar jambe dan pakis haji, tergolong dalam spesies unik dari genus Cycas, yang menjadi satu-satunya kelompok dalam famili Cycadaceae.
Tanaman hias daun ini telah menghiasi bumi selama jutaan tahun dan bahkan dianggap sebagai menu pilihan dinosaurus.
Sikas menonjol dengan struktur batangnya yang keras dan berkayu, dihiasi oleh jonjot-jonjot berwarna cokelat yang mencolok.
Daunnya yang panjang, bisa mencapai 75 cm, menambah keeksotisan dengan warna hijau gelap yang mengkilap, menciptakan penampilan yang memukau.
17. Palem Segitiga (Triangle Palm)
Dypsis decaryi, yang dikenal juga sebagai pohon palem segitiga, merupakan jenis tanaman berbunga yang termasuk dalam keluarga Arecaceae.
Tanaman ini berasal dari hutan hujan Madagaskar dan sering disebut sebagai pohon palm segitiga.
Meskipun beberapa spesimen dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 15 meter di habitat alami, ketika dibudidayakan di luar habitatnya, jarang mencapai tinggi tersebut karena masih merupakan tanaman yang relatif baru dalam budidaya.
Daunnya memiliki panjang sekitar 2,5 meter, tumbuh hampir tegak dari batangnya dan melengkung anggun ke luar sekitar satu meter dari ujungnya.
Pangkal daun tersusun dalam tiga kolom vertikal dengan jarak sekitar 120 derajat pada batang utama, membentuk penampang segitiga yang memberi nama umum “telapak tangan” pada tanaman ini.
Dapat dilihat dari namanya, tumbuhan ini memiliki batang yang berpenampang segitiga, berwarna hijau, dan daun pangkal yang terhimpit.
Daunnya memiliki warna hijau kelabu dan bergantung. Setelah melewati usia 6 tahun, bentuk batangnya kehilangan sifat segitiga, sehingga keindahannya sebagai tanaman hias halaman rumah berkurang.
Untuk menjaga ukurannya tetap kecil dan mempertahankan bentuk penampang batang yang menarik, disarankan menanam pohon palem ini dalam pot.
18. Palem Raja
Palem Raja, terdiri dari sepuluh jenis palem yang termasuk dalam marga Roystonea, memiliki asal-usul dari daerah Karibia dan Amerika tropika.
Nama Roystonea diambil dari Roy Stone, seorang insinyur yang bekerja di militer AS. Salah satu anggotanya, R. regia, umumnya ditanam di pinggir jalan atau di taman-taman.
Palem Raja tergolong dalam suku Arecaceae (palem-paleman) dan merupakan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), di mana biji buahnya terbungkus oleh daging.
Spesifiknya, Roystonea regia, yang merupakan salah satu jenis Palem Raja, adalah pohon cemara abadi yang dapat mencapai ketinggian 66 hingga 98 kaki.
Daunnya dapat tumbuh hingga 10 kaki panjangnya dan melengkung dengan cara yang serupa dengan daun palem.
Spesies ini mekar di musim panas dengan bunga kuning yang harum dan mencolok. Palem Raja termasuk dalam kategori tumbuhan yang tumbuh cepat dan sering ditanam dalam barisan panjang atau dijadikan pusat lanskap.
19. Palem Putri
Palem Putri, meskipun secara sekilas memiliki kemiripan bentuk dengan Palem Raja, memiliki daun yang lebih lebar dan berwarna hijau yang lebih intens.
Asal-usul tanaman ini berasal dari Madagascar, dan sering dianggap sebagai versi miniatur dari Palem Raja.
Palem Putri sering digunakan untuk menghias pinggir jalan atau sebagai tanaman pot, dan juga merupakan alternatif yang baik untuk taman rumah.
Tanaman ini sangat cocok untuk ditanam di daerah tropis seperti Indonesia.
Palem Putri memiliki buah yang mirip dengan buah melinjo, dan oleh karena itu, sering disebut sebagai Christmas Palm karena buahnya yang bersinar seperti lampu natal.
Jika ingin menanam palem jenis ini, sebaiknya pilih yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 4 meter, karena tampilannya paling baik ketika ditanam dalam ukuran yang lebih rendah.
Palem Putri, jika ditanam secara teratur, dapat berfungsi sebagai penghalang atau dinding untuk mengurangi dampak polusi, seperti bau yang tidak enak, suara, dan debu.
20. Palem Phoenix
Palem Phoenix (Phoenix roebelenii) adalah jenis tanaman palem yang berasal dari Asia Timur hingga Selatan, terutama dari Provinsi Yunnan di China, Vietnam utara, dan Laos utara.
Di luar negeri, tanaman ini dikenal sebagai miniature date palm (pohon kurma mini), pygmy date palm, atau hanya robellini (merujuk pada nama speciesnya), meskipun sering keliru disebut sebagai roebelinii padahal seharusnya robellini.
Di Indonesia, kita umumnya menyebut tanaman ini dengan nama genusnya, yaitu palem ‘Phoenix’.
Palem Phoenix merupakan tanaman palem berukuran kecil hingga sedang dengan tinggi maksimum sekitar 2-3 meter.
Daunnya dapat mencapai panjang 120 cm, berwarna hijau keabuan, dan bunga berwarna kekuningan, serta menghasilkan buah yang dapat dimakan.
Palem Phoenix sangat populer sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, dan sering ditemukan di kantor atau tempat umum lainnya sebagai tanaman indoor atau tanaman rumahan.
Tanaman ini tahan terhadap serangan hama, relatif tahan kekeringan, dan membutuhkan pemangkasan rutin untuk memperkuat struktur tanamannya.
Phoenix roebelinii, yang juga dikenal dengan nama palem Phoenix, memiliki sejumlah pedoman untuk ditanam dan dirawat.
Bibit tanaman ini berasal dari biji dan dianjurkan untuk ditanam di dataran rendah dengan iklim panas, di mana suhu optimal berkisar antara 30 hingga 35°C.
Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari, dan jika ditanam dalam pot, direkomendasikan menggunakan pot dengan diameter lebih dari 60 cm dan media tanam berupa tanah humus atau tanah kompos.
Penyiraman sebaiknya dilakukan satu kali dalam sehari. Ketika dikirim, tanaman memiliki ukuran sekitar 40-60 cm, dan jika dibiarkan tumbuh secara optimal, tingginya dapat mencapai kurang lebih 300 cm.
Pemupukan dapat dilakukan sekitar setiap 30 hari dengan menggunakan pupuk NPK Daun. Pedoman ini membantu memastikan kesehatan dan pertumbuhan optimal dari palem Phoenix dalam kondisi tanamannya.