Di Indonesia, Kiara Payung sering dijumpai di sepanjang jalan, serta di halaman kantor dan sekolah, digunakan sebagai pohon peneduh, peredam kebisingan, dan pemecah angin.

Tanaman ini memiliki penampilan yang menarik dengan daun yang lebat, sehingga juga memiliki nilai estetika yang baik untuk ditanam di taman, halaman rumah, atau bahkan sebagai elemen pagar alam.

Tanaman ini memiliki banyak cabang dengan tinggi tanaman yang rendah, bahkan beberapa cabang hanya beberapa centimeter di atas permukaan tanah.
Istilah lain pohon ini :
– Kerai Payung.
– Kiara Payung.
– Pinisium.
Kerai payung, juga dikenal sebagai ki sabun, adalah jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Sapindaceae.

Tanaman ini berasal dari wilayah Asia tropis dan Afrika, termasuk Ethiopia, Kenya, Tanzania, Malawi, Mozambique, Zimbabwe, India, dan Sri Lanka.
Saat ini, kerai payung telah menyebar ke berbagai daerah, terutama daerah-daerah tropis seperti Indonesia.

Cabang-cabang ini tumbuh dengan sudut tajam ke atas, memberikan tanaman bentuk yang indah. Namun, karena jumlah cabang yang melimpah, pemanfaatan kayu dari tanaman ini terbatas.
Kepadatan cabang membuat tajuk tanaman ini lebat dengan dedaunan yang rapat, sehingga sering digunakan sebagai peneduh.
Selain itu, pohon ini juga memiliki manfaat lainnya dalam memecah angin. Ketika ditanam di lapangan terbuka seperti lapangan sepakbola, pohon ini dapat memecah angin sehingga angin kencang tidak akan langsung masuk ke lapangan.

Hal ini sangat bermanfaat karena angin yang tidak terkendali dapat mengganggu proses pertandingan di lapangan.
Manfaat utama dari pohon kiara payung adalah sebagai peneduh, peredam kebisingan, dan pemecah angin.

Selain itu, tanaman ini memiliki kemampuan yang baik dalam mengurangi kadar timbal, yang merupakan salah satu polutan dari emisi kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, pohon kiara payung sangat cocok digunakan sebagai tanaman penyerap polusi udara.

Pohon kerai Payung, yang sering ditemui di pinggir jalan, memiliki daun yang menyerupai sisir dan beruas banyak. Batangnya berwarna coklat tua dengan tekstur kasar.
Fungsi utama pohon ini adalah sebagai peneduh, yang banyak terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Daunnya sangat lebat, menyerupai payung. Pada musim kemarau, daun kerai Payung bisa rontok karena kurangnya air di sekitarnya, tetapi pada musim hujan, daunnya menjadi sangat lebat seperti payung.
Manfaat daun pinisium ini sangat beragam untuk kesehatan, termasuk mengobati demam, menjaga kesehatan saluran kemih, meningkatkan stamina dan nafsu makan, membantu pencernaan, menjaga kesehatan usus dan lambung, serta mengatasi berbagai masalah seperti diare, wasir, dan ISK.

Selain itu, daunnya memiliki sifat antimikroba yang membantu mengusir bakteri dan kuman penyebab penyakit. Secara keseluruhan, daun pinisium memiliki banyak manfaat untuk kesehatan pencernaan.
Klasifikasi / Taksonomi Kerai Payung
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Trachaeophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Sapindales |
Famili | Sapindaceae |
Genus | Filicium |
Spesies | F. decipiens |
Ciri – Ciri Pohon Kerai Payung
Pohon kiara payung memiliki tinggi yang dapat mencapai 25 meter dengan bentuk tajuk bulat atau semiglobular yang menyerupai payung.

Cabangnya banyak dan tinggi bebas cabangnya rendah, bahkan ada yang hanya beberapa centimeter di atas permukaan tanah, dengan cabang tumbuh menyudut tajam ke arah atas, memberikan bentuk tanaman yang indah.

Namun, keberlimpahan cabang ini membuat pemanfaatan kayunya kurang maksimal, sementara tajuknya yang rimbun dan berdaun lebat banyak dimanfaatkan sebagai peneduh. Pinisium memiliki daun majemuk tersusun secara spiral. Anak daun berhadapan berbentuk lanset dengan tepi sedikit bergelombang, tangkai daun utama (rachis) ditumbuhi oleh daun
Batang Kerai payung berwarna abu-abu kecoklatan dengan kulit batang yang retak-retak tidak teratur, dengan retakan vertikal yang terlihat sedikit kemerahan.
Kerai payung memiliki bunga sempurna yang berukuran kecil dan berwarna putih kekuningan, dengan benang sari dan putik, serta susunan bunga majemuk.
Bunganya muncul dari ketiak daun yang dekat dengan ujung ranting, dengan panjang malai antara 10–35 cm. Buahnya sangat kecil, berukuran bulat memanjang, berwarna ungu kehitaman dan mengkilat, umumnya berisi satu biji.
Kerai Payung memiliki buah yang berukuran kecil berbentuk oval berwarna ungu kemerahan dan melancip di ujung.
Meskipun tinggi pohon kiara payung dapat mencapai 5 meter atau lebih, dengan diameter tajuk yang mencapai 10 meter, namun di sepanjang jalan perkotaan yang lebarnya mencapai 11 meter lebih, pohon ini bisa menutupi badan jalan dengan daun-daunnya yang sangat rindang.
Manfaat Pohon Kiara Payung
- Ditemukan di berbagai lokasi di Indonesia seperti pinggir jalan, halaman kantor, dan sekolah sebagai pohon peneduh, peredam kebisingan, dan pemecah angin.
- Bentuk tanaman yang menarik dengan daun yang rimbun memberikan nilai estetika yang baik, cocok untuk taman, halaman rumah, atau pagar alam.
- Cocok digunakan pada ruang terbuka hijau seperti sempadan rel kereta api, karena memiliki daya transpirasi rendah dan baik ditanam di dekat sumber air.
- Kiara payung memiliki manfaat sebagai pohon penyerap polusi karena memiliki daya reduksi yang tinggi terhadap timbal, polutan dari kendaraan bermotor.
- Kayu kiara payung digunakan sebagai kayu bakar karena cabangnya yang banyak dapat dibuat arang.
- Seluruh bagian tanaman ini mengandung saponin, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun.
Fungsi Pohon Kiara Payung
- Pengarah angin.
- Penyaring udara tercemar.
- Peredam suara.
- Pencegah erosi.
- Pelindung dari cahaya matahari dan hujan.
- Kontrol visual dan memiliki nilai estetika.
- Seluruh bagian tanaman kiara payung mengandung saponin, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun.
- Kiara payung memiliki kemampuan tertinggi dalam menyerap timbal, yang merupakan salah satu polutan dari udara.
Cara Menanam dan Merawat Pohon Kiara Payung
Tanaman ini dikembangkan dari asal Biji untuk dibudidayakan menjadi bibit, kemudian menjadi tanaman. Tanaman dengan tinggi 50 cm tersebut akan menjadi pohon dengan durasi waktu yang 4-5 tahun.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tanaman ini sering dimanfaatkan untuk menjadi tanaman peneduh di kawasan hotel, perumahan, dan kawasan jalan raya.
Memang diperlukan waktu yang lama untuk menjadi sebuah pohon yang mampu memberikan perlindungan atau peneduh untuk kawasan di sekitarnya. Durasi waktu juga bisa usia 5 sampai 10 tahun.
Panduan Menanam dan Merawat Pohon Kiara Payung
Pohon kiara payung (Cyperus alternifolius) adalah pilihan yang baik untuk ditambahkan dalam lanskap Anda karena keindahan daunnya yang menyerupai payung dan kemampuannya sebagai peneduh. Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk menanam dan merawat pohon kiara payung:
Persiapan Lokasi Tanam:
- Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari parsial hingga teduh untuk tanaman ini. Tanah yang lembab dengan drainase yang baik akan mendukung pertumbuhannya.
- Penanaman: Lakukan penanaman di musim semi atau musim gugur. Gali lubang tanam setengah lebih besar dari pot tempat tanaman ditanam. Pastikan jarak antara pohon kiara payung yang ditanam cukup luas, sekitar 2-3 meter, untuk pertumbuhan yang optimal.
Perawatan Setelah Penanaman:
- Penyiraman: Airi tanaman secara teratur, terutama saat tanah terasa kering. Pastikan tanah tetap lembab, tetapi hindari genangan air yang berlebihan.
- Pemupukan: Beri pupuk secara teratur, terutama selama musim pertumbuhan aktif di musim semi dan musim panas. Pupuk cair atau pupuk organik bisa digunakan sesuai dengan petunjuk dosis yang disarankan.
- Pemangkasan: Pemangkasan secara teratur akan membantu menjaga bentuk tanaman dan mendorong pertumbuhan daun yang sehat. Potong daun-daun yang mati atau rusak secara berkala.
Perawatan Jangka Panjang:
- Pemantauan Hama dan Penyakit: Perhatikan tanda-tanda serangan hama dan penyakit seperti kutu daun atau jamur. Langkah-langkah pencegahan seperti membersihkan daun yang terinfeksi atau penggunaan insektisida organik dapat membantu mengatasi masalah ini.
- Pemindahan: Jika diperlukan, pohon kerai payung bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih sesuai, terutama jika kondisi tanah atau lingkungan berubah secara signifikan.
- Perkembangbiakan: Kiara payung dapat diperbanyak dengan biji atau pemisahan rumpun. Anda dapat mencoba memanen biji setelah matang atau membagi rumpun saat memindahkan tanaman.
Tips Tambahan:
- Pastikan untuk mempertahankan kelembaban udara yang cukup di sekitar tanaman, terutama di ruangan dengan pendinginan atau pemanas yang berlebihan.
- Cek secara berkala kondisi tanah dan tanaman untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi.