Lompat ke konten

Layanan Cepat

WA : 0812-4947-0015

Lokasi

Jl. Desa Bedug, Rembang, Kec. Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur 64171

Spathodea Pohon Peneduh Dengan Bunga Tulip Warna Merah & Kuning

Agro Sejahtera

Share

WhatsApp
Facebook
Twitter
Telegram
LinkedIn
Pinterest

Nama / sebutan lain dari pohon spathodea :
– Kecrutan
– Pohon Sepatu Dea
– Pohon Tulip Arika
– Kiacret
– Pohon Hujan
– Bunga Tulip Merah
– ki acret
– pohon muncrat
– crut-crutan
– Kiengsrot
– Ki acret

Pohon Spathodea, atau lebih dikenal dengan nama “Pohon Semboja”, adalah pohon yang berasal dari kawasan tropis Afrika.

spathodea campanulata
spathodea campanulata

Namun, pohon ini juga telah diperkenalkan dan tumbuh di berbagai daerah tropis di seluruh dunia karena keindahan bunganya.

Pohon Spathodea memiliki daun yang besar dan lebat, serta bunga yang biasanya merah atau oranye cerah. Bunganya sering kali dianggap sebagai lambang musim semi yang indah.

Selain sebagai tanaman hias, Pohon Spathodea juga memiliki beberapa kegunaan lain, seperti sebagai pohon pelindung, peneduh, dan untuk mendukung keanekaragaman hayati.

spathodea campanulata
spathodea campanulata

Buahnya yang besar dan berbentuk seperti polong mengandung biji-bijian yang dapat dimakan oleh burung dan hewan lainnya.

Namun demikian, di beberapa daerah, Pohon Spathodea juga dianggap sebagai spesies invasif karena kemampuannya yang kuat untuk berkembang biak dan menyebar secara agresif, menggeser spesies-spesies tanaman asli.

spathodea campanulata
spathodea campanulata

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem lokal ketika memperkenalkan atau menanam Pohon Spathodea di suatu daerah.

Kecrutan adalah tumbuhan yang berasal dari hutan kering tropis Afrika. Secara luas dikenal sebagai pohon tulip Afrika, tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman peneduh di tepi jalan dan daerah tropis.

Namun demikian, di beberapa tempat, kecrutan dianggap sebagai gulma yang invasif. Selain itu, kecrutan juga memiliki sejumlah manfaat sebagai tanaman obat.

spathodea campanulata
spathodea campanulata

Pohon hujan, yang berasal dari Afrika (Spathodea campanulata, berbeda dengan ki hujan atau trembesi), merupakan tanaman yang sering ditanam sebagai penyedia perlindungan di taman atau sisi jalan.

Karena kemampuan bunganya untuk menyimpan air, dalam bahasa Sunda disebut ki acret (“pohon semprot”) dan dalam bahasa Jawa disebut crut-crutan.

Nama “pohon hujan” juga merujuk pada sifat ini, karena orang sering merasa seperti hujan jika berada di bawah pohon ini. Dalam bahasa Inggris, pohon ini dikenal sebagai African tulip, karena warna bunganya yang menyerupai bunga tulip.

spathodea campanulata
spathodea campanulata

Pohon ini tumbuh dengan cepat dan memiliki batang yang tidak keras, tetapi seringkali berbunga dengan rajin, sehingga sering digunakan untuk penghijauan dan keperluan taman.

Di Indonesia, pengembangbiakan dilakukan dengan stek akar atau dari tanaman liar. Batangnya berwarna putih dan bisa tumbuh hingga mencapai 20 meter.

spathodea campanulata
spathodea campanulata

Di kepulauan Fiji, pohon ini banyak dimusnahkan karena pertumbuhannya yang terlalu cepat, mengungguli tanaman asli di negara kepulauan tersebut.

DomainEukaryota
KerajaanPlantae
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasAsteridae
OrdoLamiales
FamiliBignoniaceae
GenusSpathodea P.Beauv.
SpesiesSpathodea campanulata P.Beauv.
  • Ukuran: Batang Spathodea dapat mencapai diameter hingga 60 cm.
  • Warna Kulit Batang: Saat masih muda, kulit batangnya berwarna abu-abu cokelat, tetapi berubah menjadi abu-abu kehitaman seiring bertambahnya usia.

  • Jenis Daun: Daun Spathodea merupakan daun majemuk menyirip.
  • Bentuk: Berbentuk bulat merata.
  • Tipe Tepian: Tepian daunnya rata.
  • Susunan: Menyirip.

  • Tipe Bunga: Bunga Spathodea adalah bunga majemuk.
  • Warna: Bunga-bunganya berwarna merah jingga yang mencolok.
  • Ukuran: Bunga-bunganya berukuran besar.
  • Bentuk Mahkota: Mahkota bunga memiliki bentuk lonceng yang lebar.

  • Warna: Buahnya berwarna cokelat kehitaman.
  • Bentuk: Buahnya memiliki katup yang menyerupai perahu.

  • Ukuran Maksimal: Pohon Spathodea dapat mencapai ketinggian yang mencapai beberapa puluh meter, seringkali mencapai 20 meter atau lebih.

  • Pengembangbiakan: Pengembangbiakan sering dilakukan dengan menggunakan stek akar.

Berikut adalah beberapa fungsi dari pohon Spathodea:

  1. Pohon Peneduh: Pohon spathode di indonesia sering digunakan untuk pohon peneduh. Pohon ini memiliki tajuk yang luar biasa. Sangat besar dan juga rimbun, selain itu bentuk payungnya juga sangat lebar sehingga cocok digunakan sebagai peneduh dijalanan kota di indonesia yang sangat terik dan panas.
  2. Penggunaan Kayu: Meskipun kayu Spathodea sulit terbakar, namun digunakan untuk membuat sisi belerang pandai besi. Kayu ini juga dapat digunakan untuk membuat ukiran dan drum.
  3. Pertahanan Hidupan Liar: Pohon Spathodea memiliki batang yang lunak, sehingga disukai oleh burung untuk membuat lubang sebagai sarang. Ini membantu dalam melindungi dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies burung.
  4. Penghijauan dan Penyediaan Bayangan: Dikarenakan pertumbuhannya yang cepat dan daun-daunnya yang lebat, pohon Spathodea sering digunakan untuk penghijauan kota dan daerah-daerah tropis. Selain itu, pohon ini juga menyediakan bayangan yang lebat, menjadikannya pilihan yang populer untuk penanaman di pinggir jalan dan area publik lainnya.
  5. Penggunaan Tanaman Obat: Bagian-bagian dari pohon Spathodea, seperti kulit kayu, bunga, dan daun, telah digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa daerah. Mereka memiliki sejumlah sifat obat, seperti antiinflamasi, antimikroba, dan antikonvulsan, yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan.
  6. Pemberian Nektar untuk Burung: Bunga-bunga Spathodea menyediakan sumber nektar bagi berbagai spesies burung, membantu dalam menjaga keberagaman hayati dan ekosistem.
  7. Penggunaan Biji: Meskipun biji Spathodea dapat dimakan dan tidak beracun, namun inti bijinya direbus untuk mengekstrak racun yang digunakan oleh pemburu untuk ujung panah. Ini adalah penggunaan tradisional yang tidak umum namun pernah ada.
  8. Penggunaan sebagai Bahan Baku Industri: Kayu lunak dari pohon Spathodea juga digunakan dalam industri pembuatan kertas, karena kelembutannya yang cocok untuk proses pembuatan kertas.
  9. Penggunaan di Budaya Lokal: Di beberapa budaya lokal, bunga Spathodea juga digunakan dalam praktik dan upacara tradisional.

Budidaya tanaman pohon Spathodea dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat Anda tinggal. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk budidaya pohon Spathodea:

  • Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, tetapi juga memiliki sedikit teduh.
  • Pastikan tanah memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air.
  • Perhatikan juga ruang yang cukup untuk pertumbuhan pohon yang besar.

  • Pastikan tanah dikeruk hingga gembur dan bebas dari gulma serta reruntuhan lainnya.
  • Pohon Spathodea lebih baik tumbuh di tanah yang subur dan kaya akan bahan organik.

  • Tanam bibit atau stek Spathodea pada lubang yang telah dipersiapkan.
  • Pastikan jarak tanam antara satu pohon dengan pohon lainnya cukup lebar, sesuai dengan perkiraan pertumbuhan pohon yang besar.

  • Berikan air secara teratur, terutama pada masa tanam awal untuk memastikan akar tanaman berkembang dengan baik.
  • Pupuk secara teratur untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.
  • Lindungi pohon dari serangan hama dan penyakit dengan melakukan pengamatan rutin dan tindakan pencegahan yang sesuai.

  • Lakukan pemangkasan secara berkala untuk membentuk pohon dan mendorong pertumbuhan yang sehat.
  • Pemangkasan juga dapat membantu mengontrol ukuran pohon agar sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan sekitarnya.

  • Anda juga dapat memperbanyak pohon Spathodea melalui biji atau stek.
  • Pemilihan metode perkembangbiakan tergantung pada preferensi Anda dan kondisi lingkungan tempat Anda tinggal.

  • Pantau pertumbuhan dan kesehatan pohon secara berkala.
  • Tanggapi dengan cepat jika ada masalah seperti penyakit atau serangan hama.

  • Pohon Spathodea biasanya tidak ditanam untuk tujuan pemanenan, tetapi untuk tujuan dekoratif atau kelestarian alam. Oleh karena itu, pemanenan biasanya tidak dilakukan kecuali dalam situasi-situasi khusus, seperti pengelolaan hutan atau penggunaan kayu untuk keperluan tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *